9 Sep 2017

Si Kembarku Libur Sabtu dan Minggu



Sudah 2 bulan ini sekolah si kembar dijadikan Pilot Project program pemerintah 5 hari sekolah, artinya mereka harus sekolah dari pagi sampai sore mulai hari Senin sampai Jum'at dan hari Sabtu Minggu libur.

Dengan adanya program ini menuai pro dan kontra di kalangan para orang tua. Mereka tidak menyetujui karena kasihan dengan anak-anaknya yang kecapekan seharian musti disekolah, kalau yang ini apa bedanya dengan pulang sekolah terus dilanjutkan dengan les sana-sini. Kalau kegiatan anaknya hanya sekolah saja bisa dimaklumi, karena memang mereka tidak terbiasa berkegiatan dari pagi sampai sore.

Ada yang berpendapat kalau program ini mengurangi waktu dengan keluarga terutama buat para ibu pekerja, menurut mereka dengan bersekolah full day jam mereka dengan anak-anak berkurang terutama untuk para bunda yang bekerja hanya setengah hari. Saat mereka pulang kerumah anak-anak belum pulang, saat anak sudah pulang dalam keadaan terlalu capek sehingga sudah tidak bisa diajak berinteraksi lagi. 

Dilihat dari semua alasan ketidak setujuan dengan program pemerintah ini, mari kita lihat lagi sebenarnya program apa sih ini dan bagaimana sih pelaksanaannya?

Program ini disebut dengan PPK  kepanjangan dari Penguatan Pendidikan Karakter, yaitu program pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik dan spiritual), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi dan numerasi) dan olah raga (kinestetik) sesuai dengan falsafah Pancasila ini pengertian yang kudapatkan dari web kemdikbud.

Kalau kita lihat dari pengertiannya bisa kita simpulkan ini memang sesuai dengan karakter yang harus dimiliki setiap anak dan memang harus selalu dikembangkan. Dengan kuatnya karakter ini akan memperkuat mental anak dalam bertingkah laku di masyarakat. Program pemerintah ini mungkin dijalankan karena semakin maraknya kasus-kasus di masyarakat yang tidak lagi menjunjung budaya-budaya ketimuran. Seperti, menghormati orang yang lebih tua, menghormati guru-gurunya, tingkah laku masyarakat yang semakin individual, kurang pekanya terhadap lingkungan sekitarnya, dan semakin berkurangnya minat baca anak terhadap buku mereka lebih banyak bermain game atau pegang gadget. Ini membuat mereka jadi kurang bergerak juga alias malas gerak bahasa gaulnya "mager".

Kalau dilihat kembali tentang pengertiannya program ini memang sangat diperlukan untuk saat ini. Membangun karakter memang harus dimulai dari dini, di semua lingkungan baik di sekolah maupun di rumah.
Sekarang kita lihat lagi tujuan pemerintah dengan diadakannya program ini. 

Pemerintah mengharapkan PPK ini akan menjadi solusi untuk menempatkan kembali karakter sebagai ruh dalam dunia pendidikan berdampingan dengan intelektualitas. diharapkan akan melahirkan generasi muda yang tangguh, cerdas dan berkarakter (kutipan dari web cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id).

PPK ini sebenarnya juga sebagai salah satu program Revolusi Mental yang digaungkan pemerintah akhir-akhir ini. PPK punya 5 pilar utama yaitu, Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, Integritas. Ehh ternyata 5 pilar utama ini diajarkan jadi tepuk PPK di sekolah si kembar (dari kemarin emaknya dengerin mereka belajar tepuk-tepuk ternyata ini too....ealah ternyata eh ternyata dan ada gerakannya pulak, mungkin biar mereka selalu ingat ini). 

Kalau 5 pilar ini bener diajarkan sesuai perkembangan umur anak mungkin benar-benar akan menumbuhkan anak yang tangguh dan anak yang berkarakter. 
Selain tepuk PPK ini ternyata si kembar juga diajarin salam PPK isinya Cerdas, Berkarakter, Menyenangkan, Luar Biasa, Hebat. Mereka juga diajarkan lagu-lagu untuk pengenalan karakter ini. Cara menyampaikan bagaimana sih PPK ini ke anak memang pas banget ya dengan tepuk semangat, lagu dan gerak itu akan mempermudah ingatannya.

Bagaimana nih penerapan PPK di sekolah si kembar? Pada awal pengenalan untuk orang tua kita di beri keterangan tentang pelaksanaan 5 hari sekolah ini di sekolah. Karena sekolah hanya 5 hari maka otomatis jam sekolah akan diperpanjang, untuk jam mulai sama yaitu jam 7 pagi kalau ada upacara atau senam bersama akan dimulai lebih awal 15 menit. Untuk waktu pulangnya juga beragam kelas 1 dan 2 akan berakhir pukul 1 siang, kelas 3 berakhir pukul 14.30, sedangkan kelas 4-6 berakhir pukul 15.00. Pelajaran sekolah semua berakhir saat istirahat untuk makan siang, jam 12.00 - 13.00. Saat istirahat siang selain makan mereka juga diajak untuk sholat dhuhur untuk murid yang beragama Islam. Setelah istirahat biasanya diisi dengan berbagai ekstrakurikuler sesuai dengan minat anak masing-masing. Dalam pelaksanaan PPK ini guru tidak boleh memberikan pekerjaan rumah untuk anak-anak, semua pembelajaran harus tuntas disekolah. Diharapkan setelah sekolah itu adalah waktu mereka dengan keluarga di rumah. Apabila nilai ketuntasan seorang anak belum tercapai diharapkan guru akan memberikan tugas yang tidak dibawa kerumah, dan tugas yang diberikan tidak boleh dalam bentuk pelajaran tapi dalam bentuk penguatan sikap mereka. Ada lagi kebijakan yang diberikan sekolah untuk anak selama pelaksanaan program ini, apabila saat waktu istirahat setelah ishoma mereka ketiduran guru akan memberikan waktu buat anak beristirahat sebentar (jadi inget habis baca artikel ada sebuah sekolah di luar yang membiasakan anak didiknya tidur dalam keadaan duduk selama 15 menit biar mereka segar kembali setelahnya). 

Untuk aku sendiri sebagai orang tua yang mengalami ini secara umum setuju aja sih. Karena sebelumnya si kakak yang sekolah di sebuah sekolah Alam juga menerapkan hal yang sama, pulang juga sore hari hari sabtu minggu libur. Mungkin dalam pelaksanaannya beda, kurikulum sekolahnya juga beda karena bagaimanapun antara sekolah negeri dan swasta SDM ataupun fasilitas juga beda dalam sisi biaya juga beda. Bagiku soal kepulangan yang semakin sore itu jadi PR buatku untuk mengatur jadwal mereka, nggak mungkin juga kan si kembar nggak belajar sama sekali dirumah. Mereka berdua juga butuh tambahan ilmu agama diluar sekolah seperti mengaji. 

PR bundanya mulai mengatur jadwal mereka berdua yang nyaman dan tidak membuat mereka terlalu kelelahan, yang pastinya juga membuat quality time untuk mereka dengan aku dan ayahnya. 
Soal yang mendukung atau tidak itu alasannya sih sama kuat sebenarnya, tapi karena kita juga butuh sekolah untuk anak kita mau tidak mau kita tetep harus mengikutinya.

Mungkin bisa aku bagi sedikit tips untuk para bunda yang kesulitan mengatur jadwal anak-anaknya biar bisa tetep nyaman buat semua. 
Karena anak sudah dari pagi sampai sore disekolah, pulang sekolah biarkan mereka main sebentar sampai jam mereka harus berkegatan selanjutnya misalkan mengaji (biasanya mengaji itu jadwalnya habis sholat Ashar jadi si kembar ada waktu sekitar sejam untuk main) mungkin bisa kita jadwalkan tidak tiap hari. Atau kalau yang biasa dijadwalkan setelah maghrib bisa juga, dengan memberikan waktu bermain anak lebih lama setelah mandi dan sholat Ashar bisa dijadikan quality time bareng keluarga walaupun sebentar itu sudah sangan membantu. Sebenarnya yang terpenting bukan panjangnya waktu tapi kualitasnya saat bareng mereka. 

Terus kapan saat mereka membuka pelajarannya atau kapan mereka belajar, terus terang untuk ketiga anakku aku tidak pernah memberikan les-les diluar rumah aku lebih banyak belajar bareng mereka karena itu juga salah satu memberikan waktu berkualitas bareng mereka. 
Tapi untuk yang masih membutuhkan waktu lebih dalam pelajaran mungkin bisa dicarikan waktu yang benar-benar nyaman buat mereka dan itupun jangan terlalu lama. Mungkin sejam sudah cukuplah, karena belajar itu nggak butuh lama waktunya tapi konsistensinya. 

Untuk si kembarku biasanya mereka minta waktu belajar setelah sholat Subuh sekitar jam 5 kemudian jam 6 mereka mulai bersiap-siap kesekolah mulai mandi, sarapan dan berangkat sekolah. Memang berat diawal tapi kalau terus konsisten Insyaallah mereka akan terbangun dengan sendirinya, jadwal akan jalan dengan sendirinya tanpa harus paksaan.

Untuk semua pengaturan jadwal ini aku melibatkan sang ayah juga, jadi semua harus bangun pagi, walaupun si ayah habis sholat Subuh lanjut nonton tv paling tidak si kembar sudah mengikuti kebiasaan baik dengan bangun pagi. 
Jadi bunda semua masalah itu jangan langsung dianggap negatif dulu, yang pertama kali kita pikirkan adalah kebermanfaatannya dan solusinya. Kita harus bisa fokus kesana aja deh, kalau kita fokus kekekurangannya nggak akan pernah habis.

2 komentar:

www.diraindi.com mengatakan...

Setelah dijalani ternyata seru banget yaa Mbak Siliwih, anak saya masih 3tahun, sekarang banyak baca-baca dulu hehehe

www.diraindi.com mengatakan...

Setelah dijalani ternyata seru banget yaa Mbak Siliwih, anak saya masih 3tahun, sekarang banyak baca-baca dulu hehehe

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...