15 Sep 2017

Teringat Masa Lalu


Sudah 3 hari ini salah satu si kembarku demam, alhamdulillah di hari ini badannya sudah baikan dan nafsu makan juga sudah kembali lagi.
Kalau lagi demam gini jadi inget waktu mereka masih kecil-kecil, mereka sering banget kena demam. Dan alhamdulillah ketiga anakku semua mengalami yang namanya kejang demam. Terutama si kakak dia mengalami beberapa serangan kejang demam semasa kecilnya, bahkan sampai beberapa kali masuk rumah sakit karena adanya serangan ini.
Serangan kakak pertama terjadi saat umurnya baru menginjak 8 bulan, yang paling kuingat saat itu kita barusan ngadain acara 7 bulanan kalau orang jawa bilangnya upacara "tedhak siten". Setelah di mandiin dengan air hangat sebagai salah satu bagian upacara (memang saat itu badan sudah sedikit hangat karena agak pilek juga), ganti baju kemudian saya susuin (alhamdulillah si kakak masih minum ASI saat itu) tiba-tiba serangan itu terjadi. Karena serangan yang tiba-tiba itulah membuat panik semua keluarga yang ada (karena saat itu semua keluarga kumpul). Bersyukurlah kami karena salah satu kakakku adalah seorang bidan, penangan yang pertama beliau lakukan adalah menurunkan panasnya dan membuatnya sadar. Setelah sadar kami bawalah si kakak ke rumah sakit tempat kakakku bekerja. Setelah disana akhirnya si kakak masuk ruang perawatan, ternyata terkena DB. Saat itu bener-bener nol pengetahuan tentang kejang demam ini, bagaimana penangannya dan apa penyebabnya.
Ternyata serangan itu tidak hanya terjadi sekali, sekitar 4 bulan kemuadia kakak sakit panas lagi dan tidak terlalu tinggi juga suhunya sekitar 38 derajat saja sudah terjadi serangan kejang lagi, akhirnya kita bawa lagi kerumah sakit dan ngamar lagi. Dari kejadian yang berulang ini membuatku jadi penasaran sebenarnya apa sih kejang demam ini? karena beberapa orang bilang anak kecil biasanya sering mengalami dan sesekali coba diminumin kopi biar nggak kejang lagi.
Akhirnya mencari beberapa artikel yang terkait dengan ini dan banyak bertanya pada dokter yang menangani si kakak.
Dari dokter yang menangani anak-anakku menyatakan sebenarnya kejang ini banyak dialami oleh sebagian besar anak di rentang umur 6 bulan sampai 5 tahun, anak di ats 6 tahun sudah jarang banget mengalami. Biasanya terjadi karena kenaikan derajat demam yang terlalu tinggi. Ini terjadi bukan karena penyakit tertentu, biasanya anak kena flu atau radang juga bisa mengalami. Dan ternyata kejang demam ini juga merupakan faktor keturunan juga, kalau ayah atau ibu pernah mengalami kemungkinan anak akan mengalaminya. Apabila anak pertama mengalami biasanya adik juga bisa mengalami juga. Nah ini terjadi pada anak-anakku si kembarku juga mengalaminya, meskipun nggak separah kakaknya sampai berulang beberapa kali. Mereka mendapatkan serangan hanya sekali aja pas umur 9 bulan.
Secara gamblangnya ini pengertian kejang demam berdasarkan artikel yang kubaca :(Dr M. Muchlis Sp.A dari Klinik Anak Rumkit Abd. Saleh Malang)

"Kejang demam (KD) didefinisikan sebagai suatu serangan atau bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh anak (di atas 38 C suhu rectal), biasa terjadi pada bayi atau anak mulai usia 6 bulan sampai 5 tahun  dimana penyebab demamnya adalah proses ekstra cranial (diluar penyakit atau infeksi pada otak) dan terbukti tidak ada penyebab tertentu. Kejang demam harus di bedakan dengan epilepsy yang kejangnya tanpa demam atau kejang pada anak yang menderita infeksi intrakranial seperti radang otak (ensefalitis) atau radang selaput otak (meningitis). Pada keadaan yang terakhir anak demam kemudian kejang dan pasca kejang anak mengalami penurunan kesadaran. Pada kejang demam anak setelah kejang kembali sadar seperti sedia kala, anaknya yang sempat menangis dan meminta minum kepada ibunya atau kalau bayi kembali menetek ibunya".

Saat terjadi serangan kejang demam ini diharapkan orang tua tidak langsung panik, mereka harus tenang. Sebaiknya apa sih yang harus dilakukan saat kejang demam ini terjadi pada anak kita? Kita carikan alat sebagai pengganjal lidah saat mulut terkunci rapat agar lidah tidak tergigit. Kemudian longgarkan semua pakaiannya, kemudian berikan kompres hangat( untuk menurunkan suhu tubuhnya). Memang biasanya kejang akan berhenti dengan sendirinya, tapi lebih baik kalau diberi obat anti kejang yang bentuknya tube dan disemprotkan didaerah dubur. Dulu saat si kakak dapat serangan yang pertama saya nggak tau tentang adanya obat ini, setelah kedokter barulah di resepkan obat ini (seingatku namanya dulu stesolid). Akhirnya obat ini jadi andalanku saat anak-anak demam, selalu kusiapin saat mereka demam dan satu obat lagi yang kusiapin obat penurun panas dalam bentuk tube juga. Ketiga anakku kalau demam cenderung tingga sekali akhirnya selalu diresepkan obat turun panas yang lumayan tinggi juga kandungan parasetamolnya (ini aku baca setelah bandingin dengan beberapa produk selain yang diresepkan sang dokter). 


Setelah baca banyak artikel ternyata kejang demam itu sendiri ada 2 macam yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam sederhana adalah kejang demam yang umunya terjadi kurang dari 15 menit dan tunggal (tidak berulang dalam 24 jam) sedangkan kejang demam kompleks adalah kejang yang terjadi lebih dari 15 menit dan berulang dalam waktu 24 jam. 
Alhamdulillah anak-anakku termasuk kejang demam sederhana, jadi cukup dengan penanganan yang seperti yang kujelaskan sebelumnya. Tapi si kakak sempet mendapatkan perawatan yang lumayan panjang dari seorang dokter anak dan dokter syaraf. Awalnya aku bingung juga kenapa dia harus minum obat terus menerus padahal anaknya nggak demam. Setelah dapat penjelasan dan juga baca beberapa arikel jadi semakin tau kenapa harus dilakukan itu. 

Si kakak mengalami kejang pertama belum berumur 12 bulan dan dalam setahun mengalami kejadian berulang bahkan seingatku 3 kali serangan saat itu. Itu yang kubaca dari artikel begitu juga dari penjelasan dokternya. Obat itu diberikan dengan pengawasan dokter selama kurang lebih setahun. Karena alasan umur dan berulangnya kejang itu memiliki kemungkinan akan semakin sering mengalami kejang lagi, apalagi si kakak demamnya sudah nggak terlalu tinggi lagi saat terjadi serangan.
Saat aku berkunjung ke rumah sakit untuk terapi si kakak dengan dokternya, beberapa kali ketemu dengan para bunda lainnya juga. Ada yang anaknya mengalami kejang kompleks lebih dari 15 menit bahkan sampai berjam-jam, dan itu ternyata bener-bener bisa menimbulkan kerusakan di otaknya. 
Kejang demam itu nggak mempengaruhi kecerdasaannya kok, bisa dilihat dari ketiga anakku sekarang mereka normal. Si kakak alhamdulillah sekarang sudah menginjak remaja dan dia bisa mengikuti pelajaran dengan baik walaupun nilainya tidak selalu paling baik. Si kembarku mereka juga lebih baik lagi nilainya dari sang kakak. Untuk kasus teman sesama di rumah sakit kejang ini mempengaruhi secara fisiknya yang nggak sempurna bagi anaknya, tapi secara kecerdasan sih normal bagiku hanya saja karena dia susah bicara akhirnya membuat orang sekitarnya merasa dia kurang bagiku dia bisa kok mengikuti pelajaran secara normal juga.
Soo bunda apapun yang terjadi dengan anak-anak kita apalagi yang hubungannya dengan kesehatan harus banyak bertanya dengan dokter atau sharing dengan sesama bunda yang lebih berpengalaman. Hadapin apapun dengan tenang jangan panik ya bun.....

Tidak ada komentar:

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...