14 Okt 2017

Saat Aku Galau


Teman serius aku nanya apa yang akan kalian lakukan disaat kita bener-bener butuh ketenangan. Disaat kita meresakan terlalu banyak beban yang kita tanggung (walah sok punya masalah berat ya?....). Tingkat berat suatu masalah pasti bagi setiap orang akan beda, tinggal bagaimana kita mengukurnya dan cara pandang kita. Masalah yang bagi orang lain ringan mungkin bagi orang lain akan termasuk berat atau kebalikannya.


Bagaimanapun kita mengganggapnya baik itu ringan atau berat pasti butuh cara untuk menangani atau menghadapinya. Banyak cara yang bisa dilakukan sih untuk menghadapi setiap masalah yang kita dapatkan. Masalah akan semakin besar kalau kita terus fokus dengannya, akan semakin ringan kalau kita fokus dengan solusinya.
Entahlah kenapa beberapa hari ini aku dihadapkan dengan banyaknya masalah baik itu yang masalah yang menyapaku maupun teman-teman disekitarku. Saat masalah menerpa kita nggak akan bisa menghindar, harus tetap dihadapi bagaimanapun itu. Mungkin reaksi kita akan berbagai macam juga, ada yang langsung emosi dengan teriak-teriak (kalau yang kayak gini musti belajar manageman emosi ini...), ada yang langsung menyebut nama Tuhan masing-masing (inilah yang sering daku lakukan perbanyak Istighfar...), ada yang hanya bisa menahan yang akhirnya keluar dengan tangisan, bahkan ada yang mengomel nggak jelas.
Mungkin ini beberapa hal yang bisa dilakukan saat kita mendapatkan masalah berdasarkan pengalaman pribadiku.
Saat masalah menyapaku biasanya aku nggak langsung bereaksi, seperti di marahin orang atau anakku bermasalah. Aku biasanya diem beberapa saat tahan nafas, lalu dikeluarkan (kadang bisa keluar dalam bentuk tetesan air mata, kalau itu bener-bener menyakitkan). Biasanya yang keluar kata-kata istighfar karena terus terang diriku itu tipe orang yang nggak bisa marah dengan orang lain.


Kalau hanya dengan menangis dan beristighfar rasanya tetep nyesek didada aku akan nyari pelampiasan dengan sedikit curhat ke suami atau teman (ini kalau suami lagi nggak di tempat). Berhubung diriku itu nggak punya teman yang bener-bener deket jadi curhatnya milih-milih deh (daku punya pengalaman kalau teman terlalu dekat akan mudah putusnya tali pertemanan itu). Tapi yang paling sering dicurhati itu ya suami tercintalah, walaupun kadang dia akan mengembalikan lagi ke diriku untuk mengatasinya paling tidak uneg-unegnya udah didengar (wanita itu hanya ingin didengar sebenarnya....walah kayak lirik lagu malahan).

Yang kulakukan saat galau memuncak aku akan jalan ke tempat yang nyaman buatku (kalau ini aku nggak ada tempat yang pasti soalnya), aku bisa jalan sendiri ataupun dengan anak-anaku. Kadang obat yang paling mujarab adalah melihat anak-anak yang tertawa lepas. Bisa juga kuatasi dengan jalan sendirian, sambil minum segelas es jeruk atau sesekali yang lebih mahalan es teler atau es krim di sebuah kafe (ini kalau pas ada danany juga...).

Yang paling terakhir dan pasti aku lakukan adalah berserah kepada Tuhan, perbanyak do’a, perbanyak beribadah. Mungkin semua masalah yang kita hadapi karena teguran kurangnya kita berkomunikasi ke Allah. Allah terlalu sayang kekita, saat kita cuek Dia akan terus memanggil dengan caraNya.

Tulisan ini diikutsertakan dalam program ODOP (One Day One Post) Blogger Muslimah Indonesia bulan Oktober 2017

                                                                          #ODOPOKT8

1 komentar:

Dewi Rieka mengatakan...

Bener mba, kalo lagi galau mending banyak zikir..

Apa Sih Virtual Asisten

  Beranda media sosialku lagi bersliweran info Virtual Asisten mulai dari pelatihan sampai jasanya. Awalnya sih karena aku penasaran cari k...